Keindahan yang ku lihat
Hanyalah tipuan mata yang berkarat
Senyuman yang ku terima dengan bersyarat
Tak lain hanyalah kepalsuan yang penuh dengan sesat
Mata dalam menatap
Mulut kering berucap
Hati terkunci rapat kian menancap
Kian dalam hati meratap
Tiada nyata titik kebenaran
Tiada nyata angin ketulusan
Yang ada hanyalah permainan
Jiwa seseorang yang penuh dengan kepalsuan
Jiwa kosong yang menggulung
Hati yang rapuh menggelantung
Senyum yang memudar bergantikan murung
Bagai awan tebal yang menggantung
Kelam bagai mendung
Malam pun ikut termenung
Asap tebal terbang ke langit makin membubung
Sinar satu bintangpun ikut merenung.
Sabtu, 10 April 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar