Rabu, 29 September 2010
AKU ADALAH MILIKKU
Ego selalu menguasaiku
Yakin akan harapan untuk sebuah waktu
Fikirkan setiap hembusan nafasku
Hanya hatiku yang ku tahu
Utara, selatan seperti jam dan waktu
Ada barat sebuah kehidupan
Adanya timur sebuah kematian
Aku tahu aku lahir
Dan akupun tahu akau akan mati
Aku adalah milikku
Perasaan selalu tertinggal
Yang tak bersalah selalu kalah
Kebenaran yang tak Nampak
Tidak perlu untuk sembunyi
Laut penuh karena semua menangis
Purnama mencari teman di langit
Sengsara semakin terasa saat tidak ada
Hanya hatiku yang aku tahu
Karena aku adalah milikku.
TOPENG MORAL
Bila gelap telah tiba
Aku sendiri bertemankan cahaya
Tak satupun ku temukan setia pada manusia
Hanya beribu kebohongan yang nyata
Manusia kadang menjelma srigala
Bertopeng moral tanda ada jiwa
Terukir di hati perasaan penuh tega
Belas kasihan telah mati rasa
Dimana keberadaan manusia sebenarnya
Apakah nurani manusia sudah binasa
Suara mereka masih ada di dunia
Tertawa mereka memekakkan telinga
Manusia penuh dengan syarat
Manusia juga tak bersyarat
Inilah permainan manusia sejagat
Walaupun tidak semua manusia itu bangsat.
LAYAR HATI
Wanginya malam telah hilang
Indahnya mimpi pergi melayang
Tinggalkan hati yang meradang
Bahagia kau pergi sakit kau datang
Kejam hatimu bak parang
Singgah sejenak tinggalkan arang
Adakah sedikit kau berikan belaian sayang
Pada hati yang telah berkarang
Sayang…..!!!!!!!!!
Dekaplah hatiku dengan tenang
Sinari malamku jadikan terang
Kan ku peluk hatimu dengan penuh sayang
Tapii…..sayang
Untuk apa dirimu ku sayang
Kalau dirimu tak lagi menyayang
Di hatiku hanya ada rasa bimbang
Karena bayanganmu kini berangsur-angsur menghilang.
Langganan:
Postingan (Atom)